Jumpa yang Sayonara - Catatan Kecil

Rabu, 06 Januari 2021

Jumpa yang Sayonara

Saya meyakini kalau perjumpaan itu adalah salah satu elemen dari jodoh. Karenanya, dia memiliki sifat-sifat sama seperti jodoh. Tidak bisa dikejar, tidak bisa ditolak, tidak bisa diprediksi, bosan menunggu, terkejut jika tiba-tiba. Bentuknya pun bermacam-macam. Bisa berupa berjumpa karena pekerjaan, bertabrakan di lorong, salah kirim alamat, atau apapun. Walaupun perjumpaan tidak selalu seromantis film arahan Angga Sasongko, namun perjumpaan kadang manis tak jarang yang pahit.

 

Manisnya perjumpaan bisa kita rasakan jika perjumpaan itu melahirkan hal-hal positif seperti kehamilan peluang bisnis, teman yang baik, sahabat dekat, atau kekasih hati. Banyak perjumpaan yang kita tidak pernah rencanakan, namun perjumpaan itu sangat kita syukuri. Kita serasa mendapat takdir baik kala itu. Inilah kenapa saya mengatakan bahwa perjumpaan itu bagian dari jodoh.

 

Ketemu preman dan dipalak tentu tidak masuk perjumpaan yang menyenangkan, kecuali kalau memang jiwa dermawan Anda setara dengan biksu tong sam cong. Perjumpaan dengan anjing galak, paku di jalan, dosen pembimbing bagi mahasiswa yang malas mengerjakan skripsi adalah contoh perjumpaan yang tidak menyenangkan. Perjumpaan semacam ini pun tidak bisa kita prediksi. Kok ya pas apes dapat perjumpaan yang sama sekali tidak menyenangkan. Jimat tolak balak Anda kurang kuat mungkin. Karena itu, rajinlah sedekah dan dekat-dekatlah dengan Tuhan agar perjumpaan semacam ini dapat dihindari.

 

Jika kita bertemu dengan seseorang yang pada akhirnya menjadi kekasih, tetapi selanjutnya dia selingkuh, apakah perjumpaan pertama bisa dikategorikan perjumpaan yang menyenangkan atau tidak?

 

Suatu malam, selepas kerja, saya menggeber motor butut saya menuju rumah. Iseng sekali saya mengambil jalan yang biasanya tidak lewat situ. Cari suasana baru piker saya. Eh macet ternyata. Di tengah kemacetan itu, ada bapak polisi dengan mata yang awas memandang saya dengan mesra. Iya, motor saya plat nomornya sudah mati karena malas mengurus di kota asal. Dengan lembut dia menyapa saya dan menanyakan beberapa hal. Diajaklah saya bersilaturahmi ke pos jaga. Adegan selanjutnya terlalu tabu untuk diceritakan. Perjumpaan seperti ini yang saya harapkan segera terucap sayonara. Nggak lagi-lagi deh.

 

***

 

Tema hari ini adalah Perjumpaan. Yohoo masih semangat di hari ke enam #30HariBercerita. Seenggaknya lebih baik dari tahun lalu lah yang berhenti di hari kelima.

Photo by Joshua Ness on Unsplash

Tidak ada komentar:

Posting Komentar