Morning Person atau Night Owl - Catatan Kecil

Sabtu, 20 Oktober 2018

Morning Person atau Night Owl

Ada yang mengatakan bahwa morning person atau night owl tertanam dalam genetic kita. Ada yang mengatakan ini merupakan kebiasaan saja yang bisa saja dibentuk. Dan beberapa sumber mengatakan masing-masingnya punya kelebihan. Jika morning person lebih bisa mencapai keberhasilan akademik, namun night owl lebih mudah mengingat. Namun apapun itu pada kenyataannya dunia kerja tertama yang berada dalam ikatan office hour 9 to 5, secara tidak langsung menuntut kita menjadi morning person.

Jika pertanyaan ini ditanyakan sebelum saya kerja, mungkin dengan tegas saya akan menjawab Night Owl, tapi saat ini? Hemm… nanti dulu.

Kebiasaan night owl saya dimulai saat saya SMP. Saat itu, saya tergabung dalam kontingen kesenian karawitan. Guru kami membiasakan untuk menggarap musik di malam hari. Selain distraksinya kecil, entah mengapa ide-ide musik liar bermunculan di malam hari. Akhirnya dalam sebulan, kami sering bermalam di ruang musik di sekolah.

Kebiasaan night owl berlanjut ke SMA dan kuliah. Banyak kegiatan, entah itu rapat, mengerjakan tugas, atau riset saya lakukan malam hari. Dan alasannya sama, distraksinya kecil. Kebiasaan menulis pun saya lakukan di malam hari. Ide serasa bersembunyi di siang hari. Mungkin ide-ide itu adalah makhluk nokturnal. Dan puncaknya saat pengerjaan tugas akhir. Seingat saya, saya tidak pernah mengerjakannya di siang hari. Baik penulisan maupun simulasi saya kerjakan di malam hari sampai dini hari.

Kenapa saya begitu menyukai menjadi night owl? Distraksi, itu alasan utamanya. Entah kenapa saya gampang terganggu atau konsentrasi saya teralihkan jika siang hari. Riuhnya orang, suara kendaraan, musik, atau bunyi-bunyi lainnya begitu mengganggu saya untuk hadir utuh di mana saya berada. Karena itu saya harus menghadirkan diri saya sendiri untuk hadir di tempat sunyi, tanpa musik, tanpa dialog yang tidak perlu.

Dan bencana mulai saat bos saya mengharuskan saya datang on time, pulang on time. Karena sebelumnya, saya bisa datang siang dengan konsekuensi saya pulang juga malam. Oh My God. Saya tahu datang on time dan pulang on time merupakan kebiasaan baik, tapi saya masih terus belajar. Bagaimana saya bisa hadir utuh dan penuh di siang hari? Membiasakan kebiasaan baik memang tidak pernah mudah, dan tidak ada salahnya untuk dicoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar