Buku dan Rencana 2020 - Catatan Kecil

Senin, 04 Januari 2021

Buku dan Rencana 2020

Mari kita tarik ke belakang sebentar ketika kita memasuki bulan Januari 2020. Masih ingatkah apa rencanamu di tahun 2020? Mungkin kamu punya rencana sederet, target tertulis, dan strategi tersusun rapi. Banyak yang kamu pertimbangkan di sana dan sini. Pada akhirnya kamu serasa sudah siap menghadapi tahun 2020.

 Photo by Felipe Furtado on Unsplash

Ternyata, Covid menyerang dan memsuki Indonesia. Puncaknya pada tanggal 15 Maret 2020, DKI Jakarta menerapkan PSBB pertama kali. Sejak saat itu kehidupan kita berubah total. Pergerakan dibatasi, bagi sebagian orang pendapatan berkurang bahkan hilang, dan banyak lainnya. Banyak hal yang di luar kontrol kita yang akhirnya memaksa kita merencanakan ulang taget kita.

 

Saya bercerita tentang target saya soal buku. Pada tahun 2020, saya menargetkan membaca buku sebanyak 60 buk. Saya memasang target saya itu pada aplikasi Goodreads. Target yang terlalu ambisius memang mengingat otak saya ga canggih-canggih amat dalam membaca buku secara cepat. Kalau kata orang, buatlah target yang sampai ditertawakan orang. Begitu kata quote bijak.

 

Agak mulus sampai bulan Februari dan tengah Maret. Ketika PSBB diberlakukan, ada perasaan senang yang muncul di diri saya. Berarti saya bisa menyimpan waktu perjalanan ke kantor untuk membaca buku. Tidak boleh traveling, berarti membaca buku lebih banyak. Kurang lebih seperti itulah bayangannya. Saya memasuki masa PSBB dengan semangat.

 

PSBB tersasa menyenangkan di dua minggu pertama. Selebihnya ada perasaan yang tidak biasa. Sendiri di kamar bukanlah hal yang menyenangkan. Mulai timbul perasaan was-was, sedih yang kadang tidak tahu penyebabnya apa. Dampak ke target buku adalah, minat baca saya sama sekali hilang. Benar-benar hilang. Entah berapa bulan setelahnya saya mulai lagi membaca buku.

 

Saya pikir saya sendirian yang mengalami hal tersebut. Setelah saya mendengar beberapa siniar tentang buku dan penulis, saya mengetahui bahwa perasaan gelap tersebut banyak dialami oleh pembaca buku lain. Tidak luput penulis senior dan produktif mengalami hal yang serupa.

 

Pada akhir tahun, tercatat buku yang saya baca hanya 19 buku. Jauh dari target, tak sampai separuh bahkan. Tapi ya sudahlah, saya tidak memaksakan diri untuk memenuhi target di tahun 2020. Bagaimana dengan tahun 2021? Target baru lah. Ga papa, gas dulu aja. Tercapai atau tidak, lihat di akhir tahun saja.

 

 


***

 

Hai, masih bertahan di hari ke empat. Tema kali ini adalah rencana. Terima kasih yang sudah membaca.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar