Mereka yang Melawan Waktu - Catatan Kecil

Senin, 03 Januari 2022

Mereka yang Melawan Waktu

Waktu adalah satu-satunya dimensi yang kita tidak bisa kendalikan. Seiring berjalannya waktu, perubahan yang mengikutinya terlalu kuat untuk tahan. Tentu saja perubahan ini juga terjadi pada peradaban kota dan manusia yang menghuninya. Jakarta, sebagai kota, juga mengalami banyak perubahan dari 1527 sampai sekarang. Manusia yang menghuni datang dan pergi, tapi Jakarta tetap menjadi kota yang tak pernah mati.

 

Perubahan ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pengusaha yang ada di Jakarta. Sebagaimana layaknya pengusaha di semua zaman, usaha pasti mengalami pasang dan surut seiring perubahan jaman. Ada yang bertahan dengan segala upaya, ada yang harus rela kehabisan tenaga.

 

Di antara jajaran pengusaha yang masih bertahan, ada penerus yang terus memperjuangkan kelangsungan bisnis mereka di Jakarta. Mungkin juga berganti pemilik. Hari ini pun, mereka masih berkibar di tengah persaingan. Mereka tidak hanya menjual umur dan tulisan “Sejak tahun” pada papan nama. Mereka menjual kualitas produk dan pelayanan. Beberapa masih bertahan dengan produk lama, beberapa sudah berinovasi dengan bermacam-macam produk. Mereka yang masih berjuang melawan waktu dan menolak kata usang.

 

Ini adalah tiga usaha makanan di Jakarta yang ada sebelum republik ini berdiri. Daftar ini mungkin hanya sebagian saja dari daftar panjang yang ada. Saya hanya menuliskan yang pernah saya datangi.

 

Bakoel Koffie

 

Disadur dari laman bakoelkoffie.com, mereka mengklaim bahwa mereka adalah roaster kopi tertua di Jakarta. Berdiri sejak tahun 1878 oleh Tek Sun Ho di daerah Molenvliet Oost Molenvliet (sekarang jalan Hayam Wuruk). Ada versi yang mengatakan bahwa pabrik kopi Eerste Weltevredensche Koffiebranderij ini terpecah menjadi 2, yaitu Warung Tinggi di Jalan Batu Jajar dan Bakoel Koffie di Jalan Cikini.

 


Dekorasi dan seluruh ornament di Bakoel Koffie ini bertemakan klasik. Mereka masih menyimpan beberapa mesin roasting yang sekarang menjadi pajangan. Untuk urusan menu, tentu mereka mengandalkan produk kopi. Bagi kamu yang bukan penggemar kopi, mereka juga menyediakan minuman non kopi. Untuk makanan pun beragam, mulai makanan berat, hingga camilan.

 

Maison Weiner Cake Shop

 

Toko Bakery tertua di Jakarta yang berdiri sejak tahun 1936. Terletak di daerah kwitang. Didirikan oleh Lee Liang Mey setelah membantu orang Belanda membuat kue. Bermodal peralatan masak yang dia cicil, akhirnya Mey mendirikan toko bakery ini.

 


Saya sering mengunjungi toko roti tua ini. Selain dekat dengan tempat tinggal saya, rotinya memang enak. Rotinya lembut dengan butter yang terasa cukup kuat. Mereka menyediakan berbagai rasa. Favorit saya? Tentu saja rasa keju.

 

Ragusa

 

Es krim ini didirikan oleh Ragusa bersaudara yaitu Luigi Ragusa dan Vincenzo yang merupakan orang Italia asli. Mereka mendirikan Ragusa pada tahun 1932. Sekarang toko ini terletak pada Jalan Veteran, dekat Masjid Istiqlal.

 

Jika kamu membayangkan ini akan mirip gelato, kamu akan kecewa. Ini Es krim yang memiliki tekstur dan rasa yang berbeda dari gelato. Beberapa orang menyukainya, beberapa orang memilih Gelato karena lebih creamy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar