Semangat #pedulikota : Kota yang Nyaman Bukan Cuma Mimpi - Catatan Kecil

Minggu, 12 Februari 2012

Semangat #pedulikota : Kota yang Nyaman Bukan Cuma Mimpi


Pro kontra akan terus berlanjut jika kawan-kawan ditanya “Lebih enak mana, tinggal di kota atau di desa?” atau “ Kalau disuruh milih, kamu pilih tinggal di kota atau tinggal di desa?” Mungkin kawan yang memilih kota akan berargumen, di kota fasilitasnya lengkap, kalau di desa itu minim fasilitas. Dan kawan yang memilih desa berpendapat, tinggal di desa itu nyaman, kalau di kota banyak masalah. Pro kontra ini akan terus berlanjut sampai pada keadaan yang luar biasa terjadi yaitu kota akan senyaman desa, dan desa berfasilitas lengkap seperti kota. Dan kalau ini terjadi, perbedaan desa dan kota akan tipis sekali.

Bagi kawan yang memilih tinggal di kota, atau yang tidak punya pilihan (harus tinggal di kota) mungkin berpikir, mungkinkah kota senyaman desa atau setidaknya cukup “manusiawi” untuk kita tinggali? Padahal kalau kita membicarakan permasalahan yang dihadapi warga kota, akan berderet masalah yang muncul. Kemacetan, polusi, street crime, sanitasi, minimnya ruang publik, sampah, kurangnya lahan hijau, kemiskinan dan home less, dan berderet masalah kota yang kadang membuat saya berpikir, masihkan kota ini “manusiawi” untuk ditinggali?

Memangnya parameter kota yang nyaman itu seperti apa? Kang @ridwankamil memberikan parameter yang sangat sederhana. Suatu kota dikatakan nyaman ketika warganya keluar rumah dengan senang hati dan merasa aman bahkan di malam hari. Kalau Anda ditanya, sudah nyamankah kotamu? Apakah kamu keluar rumah dengan senang hati? Apakah kamu merasa aman kalau jalan-jalan malam hari? Mungkin pertanyaan ini akan dijawab dengan mudah oleh penduduk di kota kecil. Seperti asal saya di Kota Blitar.

“oh ya Mas, Kota Blitar masih cukup nyaman untuk ditinggali kok. Keluar rumah juga masih enak-enak aja.”

Tapi lain lagi jika pertanyaan ini ditujukan kepada penduduk Jakarta, Surabaya, Bandung, dan kota besar lainnya. Dan sekarang saya merasakannya karena saya tinggal di Bandung.

“Boro-boro ngrasa nyaman. Keluar gang aja dah macet. Kalo ga perlu banget, males keluar rumah”

Permasalahan-permasalahan di atas lah yang membuat warga kota tidak nyaman lagi tinggal di kota. Banyak dari kita yang menjadi angkatan 58. Pergi ke kantor jam lima pagi, sampai rumah jam delapan malam. Atau karena minimnya ruang publik, mall menjadi tempat favorit untuk refreshing. Berbagai efek akan muncuk seiring dengan memburuknya kualitas kota. Dan akhirnya dengan rasa frustasi kita berkata, sampai kapan ini terjadi? Kemana pemerintah kita?

Kalau kita terus mengutuk permasalah yang terjadi di kota kita, sampai komputer bisa beranak pun keadaan tidak akan berubah. Kalau boleh meminjam istilahnya pak @aniesbaswedan, stop lipat tangan, mari turun tangan dan gandeng tangan untuk menyelesaikan permasalah kota. Warga kota lah pemilik sebenarnya kota itu sendiri. Kota kita merupakan tanggung jawab kita. Kalau bukan warganya siapa lagi yang akan peduli dengan kota kita. Dan sangat memungkinkan bahwa Andalah penyebab kota Anda terus memburuk. Pilihan ada di tangan kita, menjadi bagian dari permasalahan kota, atau menjadi solusi bagi kota kita. Lalu apa yang bisa diperbuat oleh rakyat kecil seperti kita?

Dengan semangat #pedulikota, kita bersama berusaha merubah dan menjadikan kota kita lebih baik. Mungkin banyak strategi besar yang bisa merperbaiki kota kita, tetapi saya tidak akan membahas itu. Semangat #pedulikota merupakan langkah-langkah kecil yang bisa diambil oleh siapa saja untuk berkontribusi nyata dalam upaya perbaikan kota.

5 langkah #pedulikota adalah

1. Hargai orang lain dengan taat lalu lintas.

Mendambakan kota yang teratur bisa dimulai dari perbaikan lalu lintasnya. Lalu lintas yang semrawut cukup untuk meningkatkan level stres penggunanya. Keselamatan dan kenyamanan lalu lintas tanggung awab kita semua.

2. Wujudkan kota bersih dengan mengurangi pemakaian kantong plastik.

Saya masih teringat ketika Bandung mendapat predikat yang cukup “langka” yaitu Bandung Lautan Sampah. Anda bisa bayangkan bagaimana perasaan warga Bandung ketika itu. Tentu saja predikat ini tidak boleh meluas ke kota Anda. Diet Kantong Plastik yang digagas oleh @iDKP bisa jadi salah satu solusi jika gerakan ini bersifat massive.

3. Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor.

Macet bukan saja urusan pemerintah. Pertumbuhan kendaraan bermotor yang tidak sebanding dengan pertambahan volume jalan menjadi penyebab kemacetan kota. Mencoba mengurangi pemaiakan kendaraan bermotor dan beralih menjadi goweser tidak ada salahnya.

4. Ikut aktif dalam upaya penghijauan kota.

Kawan-kawan dari Indonesia Berkebun (@IDberkebun) sudah membuktikan bahwa penghijauan pun bisa dilakukan oleh warga kota dengan memanfaatkan lahan tidak produktif. Anda bisa coba dari lingkungan terdekat.

5. Bangga menggunakan produk lokal kotamu.

Peningkatan kesejahteraan warga kota bisa dimulai dengan angkah yang sangat sederhana. Menggunakan produk lokal kota Anda bisa membantu kesehteraan ekonomi kecil. Tentu saja harus mempertimbangkan harga dan kualitas.

Kota yang nyaman merupakan dambaan pemilik kota itu, Anda semua. Mewujudkan kota yang nyaman bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Bukan pekerjaan orang per orang. Langkah #pedulikota akan tidak terlalu berpengaruh jika tidak ada semangat kebersamaan untuk mewujudkan kota nyaman. Tapi yang paling penting adalah memulainya dari diri sendiri, mulai saat ini. Anda bisa menyebarkan semangat ini kepada lingkungan terdekat terlebih dahulu. Kota yang nyaman memang tidak bisa diwujudkan secara instan. Kota nyaman adalah pekerjaan kita semua. Kota nyaman bukanlah impian.

Our city, our responsibility....

Salam Optimis untuk Indonesia.

Untuk 5 langkah #pedulikota selengkapnya akan saya jelaskan di tulisan saya selanjutnya.

Bandung, 12 Februari 2012

@Hardian_cahya

1 komentar:

  1. Bahkan ketika kita sudah 'benar' dan bertindak ke arah yg lebih baik., masih banyak orang2 lain yg tak mau ikut perbuatn kita.

    Yg penting jangan smpe perbutn itu putus di kita aja.,coba tularkan ke semua warga kota lain juga..
    :D

    #naisposting

    BalasHapus