Jaman Pra Email - Catatan Kecil

Kamis, 14 Januari 2021

Jaman Pra Email

Sekarang ini, teknologi benar-benar membuat aktivitas manusia menjadi jauh lebih mudah dibanding tahun-tahun dulu. Kemudahan itu juga menunjang interaksi manusia dan jejaring perkenalan. Sangat memungkinkan seseorang akan mempunyai penggemar. Tidak semua penggemar mau menampakkan dirinya. Ada yang disebut dengan Pemuja Rahasia.

 


Jaman sekarang pemuja rahasia sangat dibantu oleh teknologi. Makhluk bernama mbah google mempermudah semuanya. Mau cari latar belakang seseorang, tinggal googling. Tanggal lahir, tempat kerja atau kuliah, bahkan sampai judul skripsinya pun bisa diketahui. Interaksinya pun mudah. Tinggal colek di sosmednya, kita sudah bisa kenalan. Kalaupun malu, tinggal bikin akun anonym.

 

Kebayang ga susahnya jadi pemuja rahasia jaman dulu. Semuanya dilakukan tanpa teknologi. Inilah modus operandi pemuja rahasia jaman dulu.

 

Sulitnya mencari informasi

Bagaimana cara mencari latar belakang dan semua informasi mengenai seseorang? Satu-satunya cara hanyalah bertanya. Tentu bertanya langsung ke target bukanlah pilihan bijak. Kita harus sangat teliti dan berhati-hati mencari sumber informasi. Jika salah mencari sumber informasi, bisa-bisa indentitas kita sebagai pemuja rahasia akan terbongkar. Informasi bisa datang dari sahabat, rekan kerja, keluarga, atau siapa saja yang punya hubungan dekat dengan dia. Tapi pastikan kita tidak bertanya pada pasangannya.

 

Surat Kaleng

Mengirim pesan tanpa ketahuan bukanlah hal mudah. Dulu bentuk pengiriman pesan tulis hanyalah surat. Kita punya resiko karena ketahuan dari bentuk tulisan tangan. Mau nulis surat ya tulis tangan. Akses ke komputer masih sangat terbatas. Pengirimannya bisa lewat pos atau nitip teman.

 

Salam lewat radio

Pada jaman dulu sampai tahun 2000an awal, pendengar radio masih sangatlah banyak. Jam 18.00 sampai 21.00 adalah prime time radio. Walau jangkuannya sangat lokal, namun pendegar radio itu cukup fanatik. Dulu ada yang namanya kirim salam lewat radio. Sebelum ada sms, kita bisa mengirim salam lewat kartu salam yang disediakan oleh radionya. Kamu bisa merahasiakan identitasmu sebagai pengirim, dan akan dibacakan saat acara tertentu. Contohnya, “Mau kirim salam buat Cindy, kelas 3 IPA 1 yang lagi sakit. Salamnya, cepat sembuh ya, supaya bisa ketemu kamu lagi di sekolah. Dari pemuja rahasiamu.”

 

Request lagu

Bisanya barengan dengan kirim salam. Pengirim juga meminta diputarkan lagu yang menjadi kesukaan yang dipujanya, atau ungkapan hati pemuja rahasianya. Tahun 2004, tentu saja lagu Pemuja Rahasia dari Sheila on 7 menjadi favorit bagi penggemar yang malu-malu ini.

“Ku awali hariku dengan mendoakanmu

Agar kau selalu sehat dan bahagia di sana

Sebelum kau melupakanku lebih jauh

Sebelum kau meninggalkanku lebih jauh”

 

Nelepon rumahnya lalu dimatiin

Ini pemuja rahasia dengan level menyebalkan. Jika kangen banget sama suara target, maka kita akan menelpon rumahnya pake telepon rumah atau pake telepon umum koin. Jika dia mengangkat teleponnya lalu bilah “haloo… Halooo… Ini siapa ya” Lalu kita tutup.

 

Itulah keseruan menjadi pemuja rahasia jaman pra email. Tentu saja saat muda saya berperan menjadi pemuja rahasia, soalnya tidak masuk kualifikasi seseorang yang mempunyai pemuja rahasia.

 

Photo by Diego Passadori on Unsplash

Tidak ada komentar:

Posting Komentar