Kobo, Alternatif eReader Selain Kindle - Catatan Kecil

Selasa, 19 Januari 2021

Kobo, Alternatif eReader Selain Kindle

Halo teman-teman, kali ini saya akan bercerita pengalaman saya menggunakan Kobo sebagai eReader selama tiga bulan pemakaian. Untuk disclaimer, saya belum pernah menggunakan eReader lain sebelumnya, jadi saya tidak bisa membandingkan Kobo dengan ereader lain yang ada di pasaran.

 

Tampilan sampul buku jika dibuka di Kobo

Sehari-hari, platform buku digital yang saya gunakan adalah Google Playbook. Kemudahan pembayaran menjadi alasan utama mengapa saya menggunakan Google Playbook. Kita bisa menggunakan pulsa Telkomsel untuk pembayaran belanja digital di Google Play Store, termasuk belanja buku digital. Saya tidak perlu diharuskan mempunyai kartu kredit. Selain itu, Playbook adalah platform yang cukup fleksibel dalam pemakaiannya karena bisa dibaca di HP, laptop, maupun tablet. Nah, akhirnya koleksi buku saya di Playbook sudah cukup banyak.

 

Sebelum memtuskan memakai eReader, saya memilih iPad sebagai device untuk membaca buku digital. Semakin lama saya merasa, mata saya menjadi cepat lelah jika menggunakan iPad. Akhirnya saya mulai mempertimbangkan untuk membeli eReader. Saya berpikir bahwa eReader akan lebih nyaman di mata saat membaca. Selain itu, eReader juga lebih ringan dibanding dengan iPad walau fiturnya tidak selengkap iPad.

 

Ada beberapa eReader yang tersedia di pasaran. Kindle adalah produk yang paling terkenal di antara yang lain karena pemakainya sudah cukup massif dibanding eReader yang lain. Walau tidak resmi masuk ke Indonesia, Kindle banyak dijual di marketplace seperti Tokopedia atau Bukalapak. Perbedaan harga dari harga resminya pun tidak jauh. Bahkan banyak juga yang menawarkan jastip kindle dari luar negeri. Lalu mengapa saya memilih Kobo sebagai eReader saya?

 

Kompabilitas dengan Playbook adalah alasan utamanya. Saya tidak harus berpindah platform secara drastis jika saya memakai Kobo. Saya bisa memindahkan buku digital yang ada di Playbook ke Kobo tanpa membuang sertifikat digitalnya, sehingga bisa dikatakan buku saya di Playbook bisa dibaca di Kobo secara legal. Memang di Kobo tidak bisa membuka aplikasi Playbook, tapi dengan bantuan Adobe Digital Edition, kita bisa memindahkan buku Playbook ke Kobo.

Semua buku yang saya beli di Playbook dapat dibaca di Kobo secara legal

 

Dari sekian jenis Kobo, saya memutukan membeli Kobo ClaraHD. Di Tokopedia, sangat jarang yang menjual Kobo. Akhirnya saya membeli melalui platform Hargadunia. Walaupun ada drama dan memakan waktu lama untuk pengirimannya, akhirnya Kobo saya tiba di rumah dengan selamat.

 

Bagaimana pengalaman membaca di Kobo? Sejauh ini saya puas. Mata saya tidak dipaksa bekerja keras saat membaca buku digital dibanding membaca di iPad. Tampilan seperti kertas sangat nyaman di mata. Selain itu, dalam Kobo juga mempunayi fitur seperti di aplikasi Playbook seperti membuat catatan buku, bookmark, atau highlight pada halaman tertentu. Dalam Kobo juga ada kamus definisi jika kamu kebingungan mencari arti sebuah kata. Kebutuhan membacamu akan terpenuhi selama memakai Kobo. Oh iya, kamu juga bisa berbelanja buku di platform Kobo Rakuten, walau pembayarannya menggunakan kartu kredit.

Tampilan teks dan fitur highlight

  

 

Kekurangan dari Kobo adalah tidak tersedianya kamus bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Selain itu, kebanyakan buku dari penerbit Indonesia itu berformat pdf, bukan ePub, sehingga tampilannya sangat kaku jika dibaca di Kobo. Namun kekurangan format ini akan dialami oleh semua device. Semoga ke depannya, penerbit Indonesia lebih banyak memproduksi buku digital dalam format ePub.

Kumpulan highlight dan catatan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar