Ga Semua Hal Harus Nurut Influencer - Catatan Kecil

Selasa, 20 April 2021

Ga Semua Hal Harus Nurut Influencer

Pernah mencoba suatu makanan yang direkomendasikan food vlogger, namun kamu ga suka? Pernah baca buku yang katanya keren banget oleh book influencer, tapi kamu ga nyambung sama sekali? Pernah mengunjugi suatu tempat karena tempat itu masuk daftar must visit oleh travel blogger, tapi menurutmu biasa aja? Saya juga pernah mengalami hal itu semua. Makanan yang ternyata biasa aja, buku yang saya tak mengerti, dan tempat yang ternyata tidak menyenangkan. Ga semua kata influencer itu memang cocok sama kamu.

 

Saya pernah mengalami insecure karena ga suka makanan yang dibilang enak banget sama food vlogger yang cukup terkenal. Bahkan saya mencoba membeli beberapa kali di waktu yang berbeda hanya untuk sekadar meyakinkan diri saya bahwa itu memang menurut saya tidak seenak yang dikatakan. Pada akhirnya saya mencoba memakannya dengan kesadaran penuh dan sejujur mungkin terhadap diri sendiri untuk menilai.

 


Membeli buku yang sedang rame diperbincangkan juga sudah mulai saya kuranigi. Membaca buku best seller atau rekomendasi orang itu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, kamu bisa memperbincangkan dan mendiskusikan dengan orang banyak untuk mendapatkan pengayaan sudut pandang. Menikmati keragaman pendapat itu bisa memperkokoh struktur berpikir kita. Kekurangannya, belum tentu kamu bisa menikmati buku tersebut. Pengalaman membaca setiap orang bisa sangat beragam.

 

Untuk soal traveling, saya sudah lama tobat untuk terangsang mengunjungi daftar must visit jika berkunjung ke suatu tempat. Saya lebih suka jalan-jalan ke tempat yang kemungkinan besar cocok dengan selera saya. Saya juga berpendapat bahwa menikmati perjalanan lebih penting daripada mengunjungi suatu tempat.

 

Pada dasarnya setiap orang mempunyai pengalaman hidup yang unik. Hal itu pasti berpengaruh bagaimana dia memandang sesuatu, menikmati rasa, dan merasakan pengalaman. Pengalaman itu bukan masalah salah dan benar. Tidak ada yang lebih baik dan lebih buruk. Sangat mungkin kamu tidak menikmati hal yang disukai banyak orang, termasuk influencer.

 

Pendapat influencer pun tidak salah. Dia hanya mengungkapkan apa yang dirasakan dan memberikan penilaian terhadap sesuatu. Pengalaman itu yang dia bagikan ke orang banyak. Pengalamannya itu valid, untuk dia. Menjadi bermasalah kalau pengalaman itu kamu jadikan barometer untuk menilai sesuatu. Selama ini tidak berkaitan dengan hal keilmuan dan kepakaran sesuatu, setiap pengalaman itu valid.

 

Kalau kamu ga suka, ga papa. Kalau kamu ga nyaman, ga papa. Kalau kamu ga nyambung, ga papa. Pengalamanmu itu valid untuk dirimu sendiri. Tidak perlu menakar pengalamanmu dengan pengalaman influencer. Tidak perlu juga kamu menakar pengalaman orang lain dengan pengalamanmu.

 

Foto yang tertampil adalah foto Ayam Betutu Pak Sanur di Ubud. Enak banget menurut saya. Valid untuk saya, tapi ga harus valid buat kamu.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar