Kalau kamu datang ke Jakarta menggunaka kereta dan turun di stasiun Gambir kamu akan melihat dua bangunan yang gampang terlihat. Di kanan kamu akan melihat Monumen Nasional atau Monas. Di sebelah kiri, kamu akan melihat gedung putih yang cukup besar dengan beratap kubah setengah lingkaran. Gedung itu adalah Gereja Imanuel atau namanya GPIB Immanuel Jakarta.
Kali ini saya
tidak membicarakan sejarah, namun tentang sebuah kabar gembira mengenai Gereja
Immanuel ini. Gereja ini sudah berumur lebih dari 180 tahun dan sudah ditetapkan
masuk cagar budaya. Untuk mempertahankan fungsinya, diperlukan pemeliharan dan
pemugaran secara berkala. Pemprov DKI Jakarta mengadakan revitalisasi terhadap Gereja
Immanuel.
Revitalisasi
dimulai dengan terbitnya surat rekomendasi dari gubernur pada bulan April 2021.
Dikarenakan Gereja Immanuel merupakan bangunan cagar budaya, maka
revitalisasinya pun mengikuti protocol khusus. Arsitek pendamping revitalisasi diharuskan
bersertifikasi IPTB A.
Revitalisasi
telah berhadil dirampungkan pada bulan Desember 2021. Gubernur DKI Jakarta
meresmikan selesainya revitalisasi ini sekaligus pertanda Gereja Immanuel bisa kembali
digunakan umat kristiani untuk beribadah. Pada perayaan Natal tahun 2021, gereja
ini bisa dimanfaatkan untuk peribadatan.
Selain pemeliharaan
bagunan utama gereja, ada beberapa penataan yang dilakukan terhadap gereja
Immanuel. Pertama adalah penataan halaman dan lingkungan gereja. Halaman dan
taman gereja ditata lebih rapi. Kedua, penambahan lift pada samping gereja. Hal
ini untuk memudahkan jemaat difabel atau yang tengah menggunakan kursi roda.
Perlu diketahui, lantai gereja ini cukup tinggi terhadap tanah sekitarnya.
Diharapkan
dengan revitalisasi ini, jemaat dapat beribadah dengan lebih tenang. Selain
untuk memberikan rasa nyaman, revitalisasi ini menjadi bukti kesetaraan dan kebersamaan
antar penduduk DKI Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar